Ilmu

Ilmu (bahasa Inggris: Knowledge) mengacu pada pemahaman manusia terhadap sesuatu hal, yang mana itu merupakan pemahaman yang sistematis dan diusahakan secara sadar. Pada umumnya, ilmu memiliki potensi untuk dimanfaatkan demi kebaikan manusia.

Biasanya, ilmu adalah hasil dari penelitian terhadap sesuatu hal. Dalam hal ini, ilmu sendiri juga bisa menjadi sasaran penelitian dan menghasilkan apa yang dikenal sebagai "ilmu tentang ilmu", yakni epistemologi.Dalam hal ini, penelitian tentang ilmu lebih dikenal sebagai ilmu informasi dalam dunia kepustakawanan.

Ilmu adalah pemahaman berarti ataupun sesuatu yang memberikan makna kepada diri individu ketika datangnya sesuatu sumber informasi yang dikatakan terkait dengan sesuatu penelitian ataupun membutuhkan kefahaman.Ilmu adalah berbeda dengan informasi yaitu sesuatu informasi tidak berarti atau bermakna jika ia tidak dapat dijadikan makna atau mendatangkan makna kepada seseorang misalnya data-data dari komputer (binary code) tidak berarti jika tidak dirangkumkan untuk dijadikan perangkat lunak yang berguna untuk manusia dan itu hanya akan tetap menjadi data.

Ilmu menurut Prof Rr. Syed Naquib al Atas "sesuatu yg sampai ke dalam diri insan dan memberi makna dlm kehidupan". Prof Dr Hassan Langgulung pula, "ilmu sesuatu yg sampai ke dalam diri menjadi tahu yg asalnya tidak tahu". Filsuf Socrates pula kata "ilmu adalah suatu pengetahuan yang benar". Plato pula kata "ilmu adalah pengetahun yg tepat". Kong Fu Zie (Confucius) kata pula "ilmu adalah suatu pengalaman yg pasti". Guru Nanak pula kata "ilmu adalah amalan yang berarti dan berguna". Imam al Ghazali menjelaskan "ilmu adalah pengetahuan yg sistematis, benar dan meyakinkan". Itulah sedikit tentang definisi ilmu yg dibaca.

Beda ilmu dan informasi: ilmu pasti benar dan informasi belum pasti benar. Ilmu wajib disebar karena ada kebenaran. Informasi hanya dapat disebar jika dipastikan kebenarannya. Jika belum yakin benar disebar juga itu informasi yg tidak benar dan jadi fitnah. Penyebar ilmu dapat pahala dan penyebar informasi belum tentu dapat pahala, jika salah dapat dosa lagi, jika informasi salah disebar juga lalu terpercaya org maka si penyebar informasi harus minta maaf kpd semua org kalau tidak dosanya tak akan terampuni. Ini pendapat Imam al Ghazali.

Sumber ilmu adalah dari al Quran dan Hadis sahih. Tak perlu diteliti lagi karena kedua2nya sumber yg benar. Alam juga adalah sumber ilmu tetapi harus dikaji dan diteliti dahulu kebenarnya baru menjadi ilmu. Sebab itu penemuan alam dikatakan teori karena kadang2 bisa berubah lagi jila ada penemuan yg baru pula.

Tujuan ilmu adalah untuk dijadikan pedoman dan panduan yg bisa digunakan untuk melanjutkan kehidupan manusia. Jika digunakan utk mencari ridha Allah maka kebenaranlah yg kita dapat dan sebaliknya jika disalahgunakan maka Allah tak redha. Inilah hukum alam yg dikenal sebagai hukum Allah.

Ciri-ciri ilmu
Ilmu adalah bagian dari aspek kognitif yang ada dalam diri manusia. Maka dengan itu, ilmu adalah terkait dengan aspek kognitif manusia yang lain seperti pengetahuan, pengalaman, dan juga perasaan. Tetapi pada saat yang sama, ilmu adalah berbeda dengan hal-hal ini dan ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  • Ilmu dapat dipertuturkan
Ciri ini membedakan ilmu dengan perasaan dan pengalaman. Misalnya, beberapa "pengalaman diri" seperti mimpi adalah sulit dipertuturkan melalui bahasa. Tapi bagi ilmu, ia haruslah sesuatu yang dapat dipertuturkan melalui bahasa.

  • Ilmu memiliki nilai kebenaran

Sesuatu yang digelar sebagai ilmu biasanya dianggap benar. Fitur ini membedakan pengucapan ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya mengandung unsur-unsur tahayul.
  • Ilmu adalah tujuan

Fitur ini berarti bahwa ilmu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang.
  • Ilmu diperoleh melalui penelitian

Ilmu adalah hasil dari penelitian. Ini bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu tentang cara memeroleh ilmu itu dikenal sebagai perkaedahan penelitian ilmiah
  • Ilmu Selalu berkembang

Ilmu adalah selalu berada dalam proses pertambahan, pemantapan dan penyempurnaan.
Penjenisan ilmu
Ilmu dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut kriteria tertentu. Pada masa kini, ilmu lazimnya dibagi menjadi 3 kategori besar yakni:

Ilmu Fisika
  • Fisika
  • Kimia
  • Biologi
  • Pengobatan
  • Farmasi
  • Rekayasa
  • Matematika
  • Astronomi
  • dll
Ilmu Sosial
    • Sosiologi
    • Antropologi
    • Geografi Manusia
    • Sejarah
    • Politik
    • Perundangan
    • dan lain-lain
    Ilmu Kemanusiaan
    • Bahasa
    • Filosofi
    • Seni
    • Literatur
    • dan lain-lain
    Penjenisan ilmu dengan cara ini adalah diterima oleh masyarakat umum. Dalam penjenisan ini, sains tabii mewakili bidang ilmiah yang mempelajari benda-benda fisik alami, yakni benda-benda yang bukan dibuat oleh manusia. Sedangkan ilmu sosial pula merupakan bidang ilmiah yang mengkaji masyarakat manusia yang merupakan sesuatu yang terbina oleh manusia sendiri tetapi pada saat yang sama juga merupakan sesuatu yang objektif kepada manusia. Sementara sains kemanusiaan pula, adalah mempelajari hal-hal yang dibuat oleh kreativitas manusia semata-mata.

    Pengelompokan ilmu kepada 3 kelompok seperti apa yang dilakukan di atas, merupakan klasifikasi ilmu yang dibuat oleh Universitas Harvard pada tahun 1928. Selain klasifikasi ilmu ini, ada juga sarjana yang membuat klasifikasi ilmu dengan cara sendiri, misalnya Philip Phoenix telah membagi ilmu kepada 6 pola yakni:

    1.Simbolik
    Contoh: Matematik, Bahasa

    2. Empirik
    Contoh: Fisik, Kimia, Biologi

    3.Estetik
    Contoh: Seni, Muzik

    4. Etik
    Contoh: Moral

    5. Sinetik
    Contoh: Pengetahuan Individu

    6. Sinoptik
    Contoh: Sejarah, Agama, Falsafah

    No comments:

    Post a Comment